Umumnya kaum pria takut terikat dalam komitmen "tingkat tinggi" seperti pernikahan. Ini disebabkan karena berbagai mitos yang salah dan informasi yang kurang akurat tentang pernikahan. Jadi, agar Anda tak terjebak dengan mitos yang salah. Lebih baik ketahui dahulu kebenarannya berikut ini.
Mitos 1: Untuk menikah, pria dan wanita harus memiliki pemikiran, kebiasaan dan pandangan hidup yang sama.
Salah besar! Secara fisik pria dan wanita sudah diciptakan sebagai makhluk yang total berbeda. Apalagi secara psikologis dan latar belakang kehidupannya. Justru dengan pernikahan diharapkan Anda berdua bisa menyatukan dua perbedaan untuk satu tujuan. Perbedaan membuat Anda berdua saling belajar untuk memahami, bekerjasama, saling menghormati dan saling mendukung.
Mitos 2: Pertengkaran antara suami istri adalah tanda-tanda buruk menuju perpisahan.
Salah. Justru dengan menikah, suami istri bisa bertengkar dengan bebas, tanpa resiko putus atau patah hati. Debat yang cukup sering justru jadi tanda 'hidupnya' sebuah perkawinan. Namun, ingatlah setiap pasangan pasti mempunyai cara yang berbeda dalam memecahkan dan menyelesaikan permasalahan.
Mitos 3: Menikah berarti memiliki teman kencan seumur hidup.
Benar. Tapi ini bukanlah satu-satunya alasan Anda untuk menikah. Tapi paling tidak kini Anda sudah tahu dengan siapa Anda akan menghabiskan akhir minggu atau waktu libur lainnya. Suami atau istri tak hanya siap menjadi teman di setiap saat. Tapi ia juga siap sebagai sahabat, saat Anda berada di tempat yang tidak menyenangkan sekalipun.
Mitos 4: Perkawinan selalu menuntut romantisme.
Ayolah! Kita ini hidup dalam dunia nyata dan bukan dalam cerita novel atau sinetron. Romantis bukan berarti Anda harus selalu berdua kemanapun pergi, dan bukan pula mesra setiap waktu sampai membuat orang lain jengah melihat. Romantis bisa Anda wujudkan dengan cara sederhana, misalnya berbagai cerita saat pulang kantor, berbagi sepotong burger, membantu istri memasak atau membantu si dia memilih kemeja kerja setiap pagi.
Mitos 5: Menikah = Menjadi dewasa.
Benar. Ada nasehat lama ada yang mengatakan, "Pria bisa dikatakan dewasa apabila dia berani mengambil keputusan untuk menikah". Menikah memang tidak bisa langsung menjadikan Anda lebih dewasa. Tetapi menuntut Anda berdua untuk bertingkah dewasa serta membuat Anda lebih bertanggung jawab pada urusan rumah, meski urusan yang sepele sekalipun.
Menikah memang bukan keputusan yang mudah, karena perkawinan yang sukses membutuhkan kerja keras antara kedua belah pihak secara terus menerus. Tapi jangan khawatir, usaha tersebut tak sekeras seperti yang Anda bayangkan kok..
Sumber: Berbagai Sumber
Mitos Pernikahan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment